Aku nggak tau apa yang terjadi kemarin. Aku nggak tau apa yang terjadi padamu. Padaku. Yang aku tau, kemarin aku hanya berusaha untuk menjadi pengagum rahasiamu. Hanya memandangmu dari jauh tanpa berusaha untuk mendekat.
Seorang temanku memang pernah bilang, “bersabar dan cobalah untuk tidak melakukan apa-apa saat bertemu dengannya.” Akupun menuruti kata-katanya. Tapi aku nggak mau berbohong pada diriku sendiri. Ketika aku memikirkan akan bertemu denganmu saja aku sudah merasa sangat senang, walau aku juga merasa takut. Takut aku akan melakukan kebodohan lain yang akan membuat kau melihatku dengan tatapan yang tidak ingin aku lihat.
Tapi… Aku berhasil menahan euforia yang kurasakan saat bertemu denganmu. Aku tau kau ada di sana, itu sudah membuatku senang. Aku nggak butuh apa-apa lagi. Semua kerinduanku terobati sudah. Aku bisa melihatmu, berada sedekat ini denganmu, dan mendengar kau bercerita pada orang lain adalah ‘hadiah’ bagiku hari itu.
Dan kemarin, kau bersikap sangat menyenangkan. Kau menyapa. Kau tersenyum. Bahkan, KAU BERCANDA! Ini adalah kejadian langka. Aku hanya ingin mengatakan: “terima kasih, telah kembali menjadi dirimu saat kita baru pertama kali bertemu dulu.”
Terima kasih. Walaupun banyak hal yang terjadi kemarin, aku tetap merasa bahwa kemarin adalah hari yang sangat menyenangkan. Semua karena kehadiranmu. Semoga kau bisa mengetahui bahwa di sini, ada seseorang yang senang akan kehadiranmu. Di sini, ada seseorang yang bersyukur karena bisa bertemu denganmu.
0 comments:
Post a Comment