Wednesday, January 31, 2024

Motivasi = Energi Yang Menggerakkan Kehidupan

Edit Posted by with No comments

Beberapa pekan yang lalu, aku mengajar materi motivasi di kelas Pengantar Psikologi di kampus. Lalu sempat juga aku mengajar materi yang sama di mata kuliah Psikologi pendidikan. Salah satu teori yang dipelajari di materi ini adalah "Teori Motivasi McClelland" atau "Teori Kebutuhan McClelland". Teori ini berfokus pada tiga kebutuhan psikologis dasar yang memotivasi perilaku manusia. 




  • Kebutuhan Prestasi (Need for Achievement - nAch): Kebutuhan prestasi merujuk pada dorongan seseorang untuk mencapai sukses, menetapkan tujuan yang menantang, dan berusaha untuk unggul dalam prestasi mereka.

  • Kebutuhan Kekuasaan (Need for Power - nPow): Kebutuhan kekuasaan adalah dorongan untuk mempengaruhi atau mengendalikan orang lain dan lingkungan sekitar. McClelland membagi kebutuhan kekuasaan menjadi dua tipe: kekuasaan personal (personal power) dan kekuasaan sosial (social power). Individu dengan kebutuhan kekuasaan personal cenderung ingin mengendalikan situasi untuk tujuan pribadi, sementara individu dengan kebutuhan kekuasaan sosial cenderung ingin menggunakan kekuasaan mereka untuk kebaikan bersama.

  • Kebutuhan Afiliasi (Need for Affiliation - nAff): Kebutuhan afiliasi merujuk pada dorongan untuk membina hubungan sosial yang hangat dan positif dengan orang lain. Menurut teori ini, individu memiliki tingkat kebutuhan yang berbeda-beda terhadap ketiga aspek ini, dan perbedaan-perbedaan ini akan mempengaruhi motivasi dan perilaku mereka dalam situasi tertentu.

Nah... Entah kenapa, aku langsung teringat sama situasi yang ada di tempat kerjaku sekarang. Aku sejak dulu adalah orang dengan nAch tinggi. jadi terkadang saat aku sedang punya goal yang ingin diraih, aku nggak akan nengok kanan-kiri. Bukannya ga mau berteman, tapi bersosialisasi secukupnya (iya, walau aku ini introvert garis keras, tapi kadang aku ingin menjadi bagian dari sebuah kelompok dan bersosialisasi sepuasnya dengan orang-orang di sekitarku).

Di lain waktu, akupun bukannya nggak pengen didengar oran lain atau mengendalikan orang lain, tapi kalaupun apa yang aku inginkan bisa dicapai nggak berhubungan dengan pengaruh terhadap orang lain karena murni untuk kepuasan diriku semata (kaya lagi pengen nilai ujian A semua), maka disuruh-suruh sama orang ya terima aja. Dan sebenarnya memang aku bukan tipe orang yang nPow-nya bisa tinggi setinggi nAch atau nAff.

Sesungguhnya aku paham bahwa hal ini juga bisa terjadi pada orang lain...

Tapi kenyataannya, orang tuh punya kecenderungan untuk proyeksi (kalo katanya Kakek Freud). Proyeksi maksudnya adalah memindahkan gejala yang dirasakan kepada objek atau orang lain. Gampangnya... Kita nuduh orang lain sedang merasakan apa yang sebenarnya sedang kita rasakan. Kaitannnya dengan si motivasi ini, aku sering banget ketemu sama orang yang punya nPow tinggi tapi insecure sama dirinya dia sendiri. Kenapa aku bilang insecure? Karena mereka memproyeksikan nPow mereka ke aku, melihatku sebagai ancaman atas kekuasaan mereka, dan kemudian mereka berusaha menyingkirkan aku.

PADAHAL AKU NGGAK PERNAH PUNYA AMBISI UNTUK MENGUASAI ATAU MENJADI PEMIMPIN SEKUMPULAN ORANG!!!

Kalopun pada akhirnya aku "diikuti" banyak orang, bukan karena aku berusaha menggerakkan mereka atau mempengaruhi mereka untuk ngikutin aku. It happens simply because I am charismatic. Hahahaha... Ga ding. Akupun nggak tau kenapa. Aku hanya berusaha merangkul semua orang sehingga tidak ada yang merasa disingkirkan. Aku hanya berusaha menjadi teman bagi semua orang.

Itu nature-ku.

Itu sifat asliku.

Tapi sering banget disalahartikan menjadi orang yang haus kekuasaan dan memiliki nPow tinggi.









0 comments:

Post a Comment