Sunday, August 10, 2025

Review: Mori Hoshi - Everything Becomes F

Edit Posted by with No comments

 



Biasanya sih nunggu beberapa bulan untuk beli buku barunya Penerbit Haru, tapi pas dapet diskonan di tanggal kembar, jadi langsung beli. Buku ini masuknya cetakan pertama bahasa Indonesia, jadi aku masih memaklumi kalo di buku ini ada banyak typoo-nya. Baaaaaaaaaaanyak banget typoo-nya. Aku merasa ini buku terbitan Haru yang paling banyak typoo-nya, entah kenapa.

Sebenarnya ceritanya bagus banget. Tokoh utamanya dua orang, tapi yang lebih dieksplor adalah proses berpikirnya Sohei Saikawa. Untungnya ini novel, segala sesuatunya harus dibayangkan. Karena baca Saikawa-sensei merokok dimanapun, kapanpun, rasanya... Sesak napas. Tapi... Karena rokok itu dia bisa berpikir luar biasa. Bukan sebuah pembenaran, tapi... Memang begitu jalan ceritanya. Rokok itu buruk bagi kesehatan, Saikawa-sensei juga ngomong begitu kok. Bahkan saat Moe Nishinosono mau nyoba, ga pernah diizinin.

Kalo ngomongin jalan cerita, sperti kebanyakan novel iya-mishu dari Penerbit Haru lainnya, buku ini juga punya plot twist yang bikin melongo. Nggak kepikiran sampe sana kalo ceritanya bakalan begitu. Dan aku sih nggak berusaha menebak karena aku tipenya yang menikmati kecurigaan dan menikmati proses, jadi lanjut aja terus bacanya sampe halaman 444.

Yaaaaa... Ini novel tebel, walau termasuk page turner (nggak berasa 15 menit bisa baca 20-30 halaman atau lebih, aku nggak ngitungin sederil itu). Jadi emang kalo dibawa jalan-jalan rasanya berat banget, tapi untuk dinikmati jalan ceritanya, buku setebel itu emang mendarangkan kepuasan sendiri. Cuma memang karena settingnya lab riset yang penih dengan komputer, jadi banyak percakapan melibatkan bahasa pemrograman. Aku sendiri agak pusing di bagian itu, tapi ga papa. Nggak perlu dipahami semendetil itu. Percaya aja sama apa yang diomongin sama tokoh-tokohnya.

Kesimpulannya, untuk bilang ini buku Penerbit Haru yang paling bagus sih... Nggak ya. Masih ada yg lebih dibandingkan ini. Tapi buku ini worth to read. Saaaangat worth to read. Sangat menghibur, nggak ngebosenin dan nggak slow paced. Kalau memang pencinta novel Asia Timur, bergenre mystery/thriller, buku ini cocok buat jadi TBR selanjutnya.

0 comments:

Post a Comment