Waktu kecil aku sering mempertanyakan, kenapa Matahari disebut Raja Siang sementara rembulan disebut Dewi Malam. Kenapa Matahari harus menjadi seorang raja dan rembulan sebagai dewi? Kenapa bukan Ratu siang dan Raja malam?
Terserahlah apa kata ahli bahasa. Bukan itu yang mau aku sampaikan. Aku mau memberitahu kalau buatku: Kamu itu seperti Rembulan.
Kenapa?
Karena kamu ada di sana, terlihat, walau sulit untuk digapai. Bahkan tidak mungkin.
Malam saat munculnya rembulan itu sejuk. Sama seperti kehadiranmu. Menyejukkan.
Kau bersinar. Walau bukan karena sinarmu. Tapi aku tetap bisa melihatmu. Karena kau ada di sana. Lebih besar dibandingkan bintang lain yang mengeluarkan sinar sendiri.
Ya. Kamu seperti rembulan. Terlihat. Bersinar. Walau tak mungkin digapai. Tapi, kau selalu ada. Tak tersentuh, tapi terlihat. Bisa bertemu denganmu adalah waktu favoritku.
0 comments:
Post a Comment