Wednesday, April 28, 2021

Hanasaku Iroha: "Love What You Do" Maka Semua Akan Terasa Menyenangkan

Edit Posted by with 2 comments


 Aku baru aja selesai nonton anime ini tadi malam. Akhir-akhir ini emang lagi suka banget nonton anime. Sebenernya dari dulu suka nonton kartun, suka nonton anime. Cuma belakangan ini karena udah nemu situs streaming anime yang perpustakaannya banyak, aku jadi ketagihan lagi.

Dulu tuh kayaknya semua jenis anime aku suka-suka aja. Mulai dari yang genrenya drama kaya Remi, romance kaya Candy-candy, sejarah kaya Rose of Versailles sampe yang action macem Naruto. Tapi kalo sekarang, lebih milih nonton yang genrenya ringan kaya komedi atau slice of life.

Akupun nggak nyangka bakalan suka sama genre slice of life ini. Slice of life itu katanya genre yang menggmbarkan menggambarkan penampilan pengalaman sehari-hari dalam seni dan hiburan (wikipedia.org). Sebenernya yang dicari utamanya adalah komedi, tapi lama-kelamaan unsur drama kehidupannya lebih menarik dan menyentuh. Makanya aku bertahan untuk nonton dan menyelesaikan itu. 

Balik lagi ke Hanasaku Iroha, aku pas pertama lihat anime ini, cuma membatin, "Hmm... Kalo nggak seru dan nggak lucu-lucu amat kaya Handa-Kun, kita cari anime yang lain." Tapi ternyata... Anime ini emang nggak lucu. Maksud aku, belum ketemu sama scene yang komikal (adanya di episode-episode selanjutnya). Tapi inti cerita dari anime ini keren buatku. Seorang anak perempuan yang 'dibuang' oleh ibunya ke rumah neneknya di kampung. Ternyata anak itu harus bekerja demi bayar sewa hidup di tempat neneknya, yang kebetulan adalah pemilik sebuah penginapan tradisional. Anaknya sendiri bukan tipe anak manja yang musti dikasih pelajaran biar dewasa. Anak ini tuh dari kecil udah diajarin mandiri sama ibunya. Baru akan dikasih uang jajan kalo udah ngerjain pekerjaan rumah. Tapi nggak tau kenapa dia kejebak di situasi yang nggak menyenangkan ini. Dan yang membuat aku akhirnya bersikeras mau lanjut nonton anime ini adalah scene terakhir di episode 1.





Jelas kelihatan kalo anak ini di awal nggak suka sama pekerjaan yang terpaksa dia lakukan. Jelas sih, udah dipaksa pindah dari kota besar, lingkungan yang baru dan orang-orang yang bisa dibilang nggak ngasih first impression yang baik ke dia (salah satu tokoh bahkan 'rajin' ngomong ke dia "MATI AJA SANA!"). Tapi karena dia cuma punya pilihan untuk menerima kondisi yang dia hadapi, dia mulai berusaha membiasakan diri dengan lingkungannya, belajar untuk menyukai lingkungannya, bahkan belajar untuk menjadi seorang pelayan penginapan yang baik. Diapun mulai menyukai pekerjaan dan kehidupannya di penginapan ini, meskipun cowok yang dia suka 'ketinggalan' di Tokyo. Cara dia mengubah mindset-nya, cara dia menerima keadaan yang dia punya dan nggak berusaha menolak apa yang dikasih ke dia bener-bener luar biasa. Mungkin secara kepribadian beberapa orang nggak akan suka dengan kepribadiannya dia. Tapi kalo diperhatiin sikapnya, aku rasa setiap orang bisa belajar bahwa bahagia itu bisa didapat dengan menyukai apa yang ada di hadapan kita, bukan mengharapkan apa yang (mungkin) nggak bisa kita dapetin.

Dan setelah namatin anime ini, aku nggak menyesal sama sekali nontonnya. Ceritanya bagus. Seimbang antara drama, romance, persahabatan (karena tokoh utamanya masih remaja), dan unsur konflik keluarga. Aku nggak tau kenapa nggak ada yang ngerekomendasiin anime ini di luaran sama. Anime ini bagus banget,  dan kalo aku ditanya orang rekomendasi anime yang bagus (kalo orang nggak nyebutin genre spesifik), maka aku akan ngerekomendasiin anime ini. 

2 comments:

  1. Ini kamu nonton di mana? Aku di Netflix udah masukin Demon Slayer tapi belum mulai nonton. Masih nontonin yang lain dulu. 🙊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku nonton di situs bajakan. Hahahaha... Soalnya aku nggak tau kalo mau nonton anime disitus premium itu situs atau app apa. Di VIU cuma ada Conan, Attack on Titans sama Cells At Work doang.

      Delete