Monday, May 8, 2023

Review Drakor "Call It Love": Balas Dendam dan Mengikhlaskan

Edit Posted by with No comments


Beberapa hari yang lalu, aku baru aja selesai nonton drakor yang judulnya Call It Love. Aku nontonnya di Disney+ Hotstar.





Sesungguhnya aku terjebak nonton drakor ini. Niat awalnya nonton drakor ini tuh cuma pengen liat Sung Joon meranin tokoh manusiawi karena sebelum ini aku nonton drakor yang judulnya Island dimana dia meranin iblis jahat yang nggak ada manusia-manusianya dari awal. Karena cuma liat Sung Joon dapet peran cowok biasa, jadinya aku nonton drakor ini. 

Dari awal sebenernya nggak ada masalah sama cerita dan alurnya. Cuma lama-lama aku ngerasa, kok... drakor ini kalem banget pembawaannya. Cara ngomong tokohnya, tone cinematografinya, bahkan bgm dan OSTnya tuh nggak ada yang beatnya cepat. Ternyata... setelah aku cek di wikia, drakor ini genrenya MELODRAMA. Hahahaha...

Ada apa dengan melodrama Aku nggak menolak genre ini. Aku nonton kok drakor dengan genre ini kaya Marriage Contract atau Uncontrollably Fond dan menikmati drakor-drakor itu. Nah... kenapa yang sekarang bermasalah? Dibilang bermasalah banget sih nggak, cuma... jomplang banget mood dari drakor pertama (yang genrenya action, mystery, supernatural) ke drakor kedua (melodrama, romance, slice of life). Tapi nggak apa-apa sih, karena menetralkan ingatan dari Sung Joon sebagai Gung Tan ke Sung Joon sebagai Yoon Jun ternyata efektif. Hahaha....

Back to the real review.

Setelah nonton beberapa episode drakor ini, sebenarnya yang aku tangkap adalah misi utama dari si tokoh utama perempuan (namanya Shim Woo Joo, diperanin sama Lee Sung Kyung) adalah balas dendam karena kehidupan indahnya dirusak oleh bapaknya yang selingkuh sama temen ibunya. Jadi ide utama yang aku tangkep emang mau menyoroti salah satu sisi gelap manusia yaitu keinginan untuk balas dendam dan menyakiti orang yang sudah menghancurkan masa lalu.

Tapi waktu aku lagi scrolling feeds di Instagram, muncul satu reels dari seorang dokter (?) yang ngomongin rekomendasi drama Korea bertema healing. Salah satu drakor yang jadi rekomendasinya adalah drama ini. Kan... Aku jadi penasaran. Perasaan sejauh ini nonton drakor Call It Love ini, temanya dark, bukan healing. Tapi karena aku tipenya emang nunggu dulu sampe selesai nonton baru komen atau bikin review, maka aku simpen ajalah 'saran' si dokter tersebut.

Sebentar! Sebelum aku lanjut, kalo belum nonton drakornya dan tertarik untuk nonton, yang akan aku sampaikan berikut ini mengandung spoiler. Jadi, kalo kamu lanjut baca, at your own risk yaaa!!!!

Jadi...

Woo Joo berniat untuk membalas dendam kepada perempuan yang selingkuh sama bapaknya dengan cara menyakiti anak kandung dari perempuan itu. Kebetulan,  anak malang ini adalah Han Dong Jin (diperanin sama Kim Young Kwan). Di awal misi balas dendamnya, Woo Joo mendekati Dong Jin dengan kepribadian dingin, muka nyolot dan omongan yang ngajak gelut. Tapi lama-kelamaan, Woo Joo menyadari kalau Dong Jin sebenarnya nggak hidup menyenangkan seperti yang dia bayangkan. Dong Jin juga adalah korban dari ibu yang tidak bertanggung jawab, yang hidupnya juga nggak jauh menyedihkan dibandingkan anak-anak keluarga Shim.

Saat menyadari bahwa nasib Dong Jin sebenarnya nggak lebih baik dari dirinya yang sudah merelakan masa remajanya dihancurkan oleh orang tua yang tidak bertanggung jawab, keinginan untuk balas dendam, kemarahan yang dia simpan dan permusuhan yang awalnya dijalankan dengan rencana sempurna oleh Woo Joo berubah jadi perasaan empati, bahkan sampe bersimpati sama keadaan dan hidupnya Dongjin.

"Dia kesepian, Ibu. Aku berharap dia tidak kesepian lagi." 

"Aku harap dia bahagia." 

"Aku harap kamu bisa hidup dengan nyaman di rumahmu sendiri."

Menurutku ini deep banget. Kenapa? Karena keinginan untuk balas dendam yang berubah menjadi simpati, itu besar banget. Perasaan marah yang dirasakan oleh Woo Joo itu besar. Simpati yang dirasakan Woo Joo juga besar. Sesuatu yang sebenarnya kalo dirasain sendiri tuh kayaknya nggak mungkin terjadi. Tapi kenapa kondisinya bisa berbalik begini?

Jawabannya adalah:

MENERIMA DAN MENGIKHLASKAN.

Ketika akhirnya Woo Joo menerima kondisinya bahwa ayahnya memang berselingkuh. Hidupnya memang hancur. Dengan membalas dendam ke Dong Jin nggak akan ada yang berubah, perasaan Woo Joo ke Dong Jin juga berubah. Memang keadaannya begitu. Kalau Woo Joo mau marah, seharusnya kemarahan itu bukan ditujukan ke orang lain selain ayahnya. Maka setelah itu, Woo Joo jadi lebih bisa mengatur perasaannya.

Trus aku jadi inget sama reels si dokter yang kau bilang sebelumnya. Kalau diperhatikan, ketiga anak keluarga Shim punya masalahnya masing-masing. Shim Hye Seong trauma karena diserang dan dipermalukan di depan umum karena menjadi pelakor (dosa yang sangat besar bagi anak-anak keluarga Shim karena hidup mereka hancur oleh seorang pelakor), Shim Woo Joo yang dipenuhi kemarahan dan keinginan untuk balas dendam, dan Shim Ji Goo yang nggak bisa mengejar mimpinya karena dilarang oleh kakaknya (karena dia mau jadi penyanyi, profesi bapak mereka yang kemudian ide ini dibenci Woo Joo karena berhubungan dengan bapak mereka). 

Character development di drakor ini menunjukkan bagaimana masing-masing karakter, termasuk Kang Min Kyoung (mantan pacar Dong Jin yang punya kecenderungan kecanduan alkohol), Yoon Joon (yang merasa pernikahan itu nggak ada gunanya dan memilih untuk hidup sendiri karena dibesarkan di keluarga yang tidak ada afeksi di dalamnya), dan Han Dong Jin sendiri, bisa mengalahkan trauma dan masalah mereka masing-masing. Menjadi pribadi yang lebih sehat dan akhirnya menjalani kehidupan yang bahagia. 

Drakor yang bertema balas dendam ini ternyata juga bisa dibilang drakor healingDrakor ini memang mengajarkan banyak hal tentang kehidupan. Drakor ini memang benar bisa membantu seseorang untuk melihat bahwa memaafkan dan mengikhlaskan bisa membuat hidup jadi lebih baik. Karena kalau dilihat secara umum, tema drakornya justru mengajarkan kepada penonton untuk memaafkan, menerima keadaan dan melepaskan masa lalu yang tidak bisa diubah.

0 comments:

Post a Comment